Pairs Trading Strategy Applied to Forex Juni 7, 2024 – Posted in: Arbitrage Software, Forex trading

Panduan Komprehensif dengan Rumus dan Contoh

Pairs trading dapat diterapkan secara efektif di pasar Forex. Strategi ini melibatkan pembukaan posisi long dan short pada dua pasangan mata uang atau indeks yang sangat berkorelasi untuk memperoleh profit dari pergerakan harga relatifnya. Berikut adalah panduan rinci untuk menerapkan pairs trading di Forex, lengkap dengan rumus dan contoh.

Apa itu Pairs Trading di Forex?

Pairs trading di Forex melibatkan identifikasi dua pasangan mata uang yang biasanya bergerak bersama karena hubungan ekonomi atau pergerakan pasar yang berkorelasi. Strategi ini mengambil keuntungan dari penyimpangan korelasi antara pasangan tersebut, dengan asumsi bahwa hubungan harga akan kembali ke rata-rata (mean) seiring waktu.

Konsep Utama

  1. Korelasi: ukuran statistik yang menggambarkan sejauh mana dua pasangan mata uang bergerak bersama, dengan rentang dari -1 hingga 1.
  2. Kointegrasi: sifat statistik yang menunjukkan bahwa kombinasi linear dari dua atau lebih variabel deret waktu memiliki mean yang stabil dari waktu ke waktu.
  3. Mean Reversion (Kembali ke Rata-rata): konsep bahwa harga pasangan mata uang akan kembali ke rata-rata historisnya seiring waktu.

Langkah-langkah Menerapkan Pairs Trading di Forex

  1. Identifikasi Pasangan: pilih dua pasangan mata uang dengan korelasi historis yang tinggi.
  2. Hitung Spread: tentukan selisih harga (spread) antara dua pasangan.
  3. Pantau Spread: lacak spread dari waktu ke waktu untuk menemukan penyimpangan dari mean.
  4. Eksekusi Trade: buka posisi long dan short ketika spread menyimpang secara signifikan dari mean.
  5. Tutup Trade: tutup posisi ketika spread kembali ke mean.

Rumus dan Perhitungan

  1. Koefisien Korelasi (ρ):

koefisien korelasi dalam pairs trading

  1. Z-Score:

z-score untuk pair trading

Menghitung Z-score sangat penting ketika menggunakan spread untuk membuka posisi dalam pair trading, karena membantu mengidentifikasi penyimpangan dari mean historis dan menilai apakah spread saat ini overvalued atau undervalued dibanding perilaku normalnya.

Mengapa kita menghitung Z-score:

  1. Standarisasi: Z-score menstandarkan nilai spread dengan mengukur berapa banyak standar deviasi dari mean. Ini memungkinkan perbandingan spread antar pasangan dan periode yang berbeda melalui metrik yang ternormalisasi.
  2. Identifikasi Penyimpangan: Z-score positif tinggi menunjukkan spread berada di atas rata-rata historis, menandakan satu aset overvalued relatif terhadap yang lain atau ada peluang arbitrase. Sebaliknya, Z-score negatif rendah menunjukkan spread undervalued, mengindikasikan potensi peluang beli.
  3. Sinyal Entry dan Exit: Trader sering memakai Z-score sebagai sinyal masuk/keluar. Misalnya, jika Z-score melewati ambang tertentu (mis. +2 atau -2), itu bisa memicu entry atau exit trade karena menunjukkan anomali pada spread.
  4. Manajemen Risiko: Z-score membantu mengukur probabilitas spread kembali ke mean. Z-score yang lebih tinggi berarti penyimpangan lebih besar, biasanya menunjukkan risiko lebih tinggi dan potensi return lebih besar jika spread konvergen.
  5. Optimisasi Strategi: Dengan menganalisis Z-score pada berbagai kerangka waktu dan menyesuaikan parameter (seperti ambang entry atau stop-loss), trader dapat mengoptimalkan strategi agar adaptif terhadap kondisi pasar dan meningkatkan profitabilitas.

Intinya, menghitung Z-score memberikan kerangka statistik untuk mengevaluasi dinamika spread, mengidentifikasi peluang trading, dan mengelola risiko secara efektif dalam strategi pair trading.

  1. Spread:

spread untuk pairs trading

Contoh Pairs Trading di Forex

Langkah 1: Identifikasi Pasangan. Misalkan kita memilih EUR/USD dan GBP/USD. Pasangan ini sering memiliki korelasi tinggi karena hubungan antara Euro dan Pound Inggris.

Langkah 2: Hitung Spread. Katakanlah harganya:

  • EUR/USD: 1.1200
  • GBP/USD: 1.3000

Dengan asumsi hedge ratio (β) adalah 1.5, spreadnya:

Spread = 1.1200 − 1.5 × 1.3000 = 1.1200 − 1.9500 = −0.8300

Langkah 3: Pantau Spread. Kita memantau spread dari waktu ke waktu. Misalnya, spread biasanya berosilasi di sekitar -0.5000 dengan standar deviasi 0.2000.

Langkah 4: Eksekusi Trade. Jika spread melebar ke -1.0000, ini bisa dianggap penyimpangan besar. Kita short EUR/USD dan long GBP/USD:

  • Short 1 lot EUR/USD pada 1.1200
  • Long 1.5 lot GBP/USD pada 1.3000

Langkah 5: Tutup Trade. Kita menahan posisi sampai spread kembali ke mean. Jika spread menyempit lagi ke -0.5000, kita tutup:

  • Beli kembali 1 lot EUR/USD pada 1.1000 (jika harga turun)
  • Jual 1.5 lot GBP/USD pada 1.3200 (jika harga naik)

Perhitungan Profit:

  • Profit dari EUR/USD: 1.1200 − 1.1000 = 0.0200
  • Profit dari GBP/USD: 1.3200 − 1.3000 = 0.0200 × 1.5 = 0.0300
  • Total Profit: 0.0200 + 0.0300 = 0.0500 (nilai pip dikalikan ukuran lot)

Untuk memastikan perubahan 1 pip memiliki dampak yang sama pada nilai trade, ukuran lot tiap instrumen perlu disesuaikan agar nilainya proporsional terhadap kurs.

Contoh tiga pasangan: EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY.

Untuk EUR/USD, 1 lot standar adalah 100.000 euro. Jika Anda ingin 1 pip setara $10, pilih jumlah lot sehingga setiap pip bernilai $10.

Contoh, 1 lot standar (100.000 euro) membuat 1 pip bernilai $10.

Lot standar GBP/USD juga 100.000 pound. Jika ingin $10 per pip juga, gunakan 1 lot standar.

Untuk USD/JPY, lot standar biasanya 100.000 yen Jepang. Jika ingin 1 pip setara $10, hitung jumlah lot sehingga setiap pip bernilai $10.

Misalnya, jika USD/JPY = 110, perubahan 1 pip bernilai 1/110 × $100.000 ≈ $909,09. Untuk menjadi $10, Anda mungkin perlu sekitar sembilan micro-lot (atau 0,09 lot standar).

Jadi, untuk setiap instrumen, hitung ukuran lot agar perubahan 1 pip punya dampak yang sama dalam dolar (atau mata uang acuan yang Anda pakai).

pengaturan pairs trading

Gbr 1.Contoh pengaturan PairsTrading di SharpTrader

Video 1Strategi Pairs Trading dalam operasi

Video 2Cara setup Strategi Pairs Trading

Volatilitas Pasar: Dampaknya pada Strategi Pair Trading dan Penerapan Filter

Strategi pair trading sering dipengaruhi volatilitas pasar. Volatilitas menentukan seberapa besar harga berfluktuasi dalam periode tertentu. Dampaknya:

  1. Spread meningkat: volatilitas tinggi bisa membuat spread melebar, meningkatkan biaya entry dan menurunkan profit potensial.
  2. Risiko ketidakstabilan: harga berubah cepat sehingga prediksi dan kontrol risiko menjadi lebih sulit.
  3. Peluang meningkat: pergerakan besar juga menciptakan lebih banyak peluang profit dari perbedaan harga antar instrumen.
  4. Adaptasi strategi: trader perlu menyesuaikan ukuran posisi, stop-loss, atau timeframe.
  5. Dampak korelasi: volatilitas tinggi bisa memperkuat atau melemahkan korelasi, memengaruhi hasil pair trading.
  6. Amplifikasi risiko: risiko loss meningkat jika tidak dikelola dengan baik.

Filter apa saja yang dapat diterapkan?

Berbagai filter dapat membantu manajemen risiko dan kualitas sinyal:

  1. Filter volatilitas: mengabaikan sinyal ketika volatilitas melewati ambang batas.
  2. Filter tren: menggunakan sinyal sesuai arah tren (mis. moving average).
  3. Filter volume: hanya mengambil sinyal saat volume tinggi sebagai konfirmasi kekuatan sinyal.
  4. Filter korelasi: memakai sinyal jika korelasi berada dalam rentang tertentu.
  5. Filter waktu: mengecualikan sinyal pada sesi yang kurang likuid/prediktif.

Filter ini dapat dikustomisasi sesuai preferensi dan strategi Anda untuk keputusan yang lebih tepat dan risiko lebih rendah.

Pertimbangan Praktis

  1. Biaya transaksi: pastikan profit potensial lebih besar dari spread dan komisi.
  2. Manajemen risiko: gunakan stop-loss jika spread melebar di luar ekspektasi.
  3. Kondisi pasar: perhatikan perubahan yang bisa mengubah korelasi antar pasangan.

Mengapa Strategi Pair Trading Unggul dalam Periode Jangka Pendek Dibanding Investasi Jangka Panjang

Dalam pasar yang dinamis, strategi yang memanfaatkan fluktuasi jangka pendek semakin populer. Pair trading praktis dan cocok untuk trading jangka pendek. Meskipun bisa dipakai jangka panjang, karakteristiknya membuatnya sangat unggul untuk jangka pendek. Berikut alasannya:

  1. Memanfaatkan inefisiensi pasar:

Pair trading mengandalkan identifikasi inefisiensi pasar jangka pendek. Pada jangka pendek, inefisiensi lebih jelas karena dampak cepat berita/data ekonomi. Trader dapat menangkap anomali singkat untuk profit cepat.

  1. Memanfaatkan dinamika korelasi:

Korelasi antar aset berubah menurut timeframe. Di jangka pendek, korelasi bisa bergeser cepat sehingga memberi peluang divergence dan convergence. Dengan memantau ini, trader dapat menyesuaikan posisi secara cepat.

  1. Memitigasi risiko sistematis:

Dengan posisi long dan short pada aset berkorelasi, pair trading menetralkan eksposur pasar sehingga mengurangi kerentanan terhadap pergerakan pasar luas.

  1. Memanfaatkan indikator teknikal:

Pair trading jangka pendek sangat bergantung pada analisis teknikal. Indikator seperti MA, oscillator, dan support/resistance membantu entry/exit yang tepat waktu.

  1. Fleksibilitas dan adaptabilitas:

Trader bisa cepat menyesuaikan strategi terhadap perubahan kondisi pasar, berita, atau rilis data ekonomi, sehingga meminimalkan eksposur pada pasar yang turun lama.

  1. Penerapan indikator teknikal:

Berikut praktik penerapannya:

  • Moving Average: gunakan MA jangka pendek (mis. 5 atau 10 periode) untuk tren jangka pendek. Crossover dapat menunjukkan perubahan momentum.
  • Oscillator: RSI dan Stochastic membantu identifikasi overbought/oversold untuk timing entry/exit.

indikator pairs trading

  • Support dan Resistance: identifikasi level kunci untuk memperkirakan pembalikan atau breakout.
  • Indikator volatilitas: ATR atau Bollinger Bands membantu mengukur target dan stop-loss.

Menggabungkan indikator ini dengan faktor fundamental, berita, dan manajemen risiko akan meningkatkan kualitas keputusan pair trading.

Kesimpulan:

Walaupun bisa digunakan di berbagai timeframe, pair trading paling efektif di jangka pendek. Strategi ini mengeksploitasi inefisiensi pasar, memanfaatkan dinamika korelasi, mengurangi risiko sistematis, memaksimalkan indikator teknikal, dan tetap fleksibel. Trader yang ingin profit konsisten di pasar volatil dapat memasukkan pair trading ke dalam arsenalnya. Namun, riset mendalam, manajemen risiko, dan disiplin tetap wajib.

Pairs trading di Forex adalah strategi canggih yang dapat menghasilkan profit konsisten di berbagai kondisi pasar. Dengan memahami hubungan statistik antar pasangan mata uang dan menerapkan analisis yang ketat, trader dapat memanfaatkan deviasi sementara dari norma historis. Meski butuh monitoring dan kontrol risiko yang baik, strategi ini memberi pendekatan market-neutral dan mengurangi eksposur terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan.